Pengujian Mesin Pengiris Tempe

Dalam kehidupan, manusia senantiasa berusaha untuk mempermudah kehidupan dan perkerjaanya, khususnya dalam usaha proses produksi, sehingga manusia terdorong untuk membuat alat atau mesin salah-satunya mesin pengiris tempe. Mesin pengiris tempe telah banyak digunakan dalam dunia industri, Namun untuk usaha UKM (Usaha Kecil Menengah), pengusaha kripik tempe masih banyak menggunakan pemotongan menggunakan pisau dapur atau dengan cara manual. Selain mudah pengoperasian dan perawatannya, mesin ini juga sederhana sehingga dapat dibuat sendiri atau bengkelbengkel kecil. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pengujian kinerja mesin pengiris tempe, terlebih dahulu sehingga aman untuk digunakan. Mesin pengiris tempe ini menggunakan daya motor 220 W dan dengan kecepatan 2850 Rpm. Tempe yang di uji yaitu tempe persegi panjang dengan panjang 200 mm, lebar 70 mm, tinggi 25 mm Proses pengujian mesin pengiris tempe ini dilakukan dengan meletakkan tempe diatas hopper, kemudian menyalakan elektroda motor (mesin). Selanjutnya setelah pengirisan selesai, lakukan pengujian terhadap benda kerja dengan menggunakan alat ukur jangkar sorong. Dari hasil pengujian mesin pengiris tempe, pengujian yang dilakukan sebanyak tiga kali pengujian. Pengujian pertama menghasilkan irisan yang layak sebanyak 24 irisan, pengujian kedua menghasilkan irisan yang layak sebanyak 30 irisan, dan irisan yang ketiga menghasilkan irisan yang layak sebanyak 48 irisan. Sedangkan irisan yang tidak layak pertama menghasilkan 46 irisan, irisan tidak layak kedua menghasilkan 40 irisan, dan irisan tidak layak ketiga menghasilkan 22 irisan.