Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan UNP .

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan langkah efektif dalam mewujudkan pencegahan kecelakaan dan penyakit kerja. Keselamatan Konstruksi pada hakekatnya untuk melindungi pekerja dan orang-orang yang ada di tempat kerja. Proyek Pembangunan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan UNP merupakan proyek dengan kategori risiko keselamatan besar berdasarkan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021, sehingga perlu adanya analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi agar pada penerapan SMKK tidak terjadi kecelakaan kerja. Penilaian SMKK pada Proyek Pembangunan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan UNP bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penerapan SMKK dan apa faktor yang mempengaruhi penerapan SMKK. Metode pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada karyawan/pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan jumlah responden 57 orang. Kuesioner pada penelitian ini diambil berdasarkan Elemen SMKK dengan jumlah pertanyaan 49 butir. Dari tabulasi kuesioner didapat skor terendah adalah terkait dengan pengadaan APD dan APK, pembuatan rencana dan melaksanakan tangkap darurat (banjir, gempa bumi, dan bencana lainnya) serta penyediaan jalur dan tempat evakuasi jika kondisi darurat. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS versi 29.0 semua kuesioner dikatakan valid, karena r hitung lebih besar dari r tabel (0,220) dan kuesioner juga reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha (0,907) lebih besar dari Koefisien Alpha (0,6). Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan di Proyek Pembangunan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan UNP didapat bahwa penerapan SMKK berdasarkan elemen SMKK sudah baik dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) = 78%. Faktor yang menjadi menjadi kendala penerapan SMKK adalah penggunaan APD. Perlu adanya pengawasan dan kontrol terhadap pekerja yang tidak memakai APD saat bekerja.