Analisa Pelayanan PDAM Tirta Sanjung Buana Berdasarkan Persepsi Pelanggan Dalam Pelayanan Distribusi Air Bersih Di Kenagarian Unggan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung

Air adalah kebutuhan pokok yang vital bagi manusia, namun hanya sebagian kecil dari keberlimpahan air di Bumi yang bisa dimanfaatkan. Jumlah air tawar terbatas, sebagian besar air asin di lautan. Makhluk hidup memerlukan air untuk tumbuh dan berkembang, tergantung pada ketersediaan air. Kualitas dan kuantitas air bersih menjadi penting untuk kehidupan yang layak. Pertumbuhan penduduk, perkembangan, dan standar hidup yang lebih tinggi meningkatkan kebutuhan air bersih, menuntut layanan yang memadai. PDAM bertanggung jawab dalam penyediaan air bersih, beradaptasi dengan kebutuhan yang terus berkembang. Tantangan ini melibatkan pengelolaan dan pelayanan yang efektif. Di Kecamatan Sumpur Kudus, beragam sumber air bersih seperti PDAM dan sumber alam memenuhi kebutuhan. Analisa pelayanan PDAM menjadi penting untuk memastikan penyediaan air bersih yang memadai dan berkualitas di masa depan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan kuisioner angke sebagai alat ukur pada penelitian yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif, arithmetic mean dan service quality (ServQual).Table menunjukkan gap negatif (-0,80) dalam penilaian kualitas pelayanan PDAM Tirta Sanjung Buana, mengindikasikan kinerja lebih rendah dari harapan pelanggan. Keandalan mendapat penilaian tertinggi (-0,62), diikuti responsif (-0,77), jaminan (-0,80), kepedulian (-0,86), dan fisik (-0,95). PDAM perlu perbaikan fisik dan fasilitas layanan, meningkatkan kualitas air, dan fokus pada kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, dari analisis persepsi konsumen, PDAM Tirta Sanjung Buana memiliki kinerja yang baik, dengan harapan konsumen yang sangat tinggi. Kedua, analisis kepuasan konsumen menunjukkan bahwa konsumen belum merasa puas dengan pelayanan PDAM Tirta Sanjung Buana. Gap negatif antara harapan dan kinerja mengindikasikan bahwa kinerja belum mencapai harapan konsumen.